Senin, 27 Februari 2012

makalah


FENOMENA SEKS BEBAS DIKALANGAN
 REMAJA

MAKALAH
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah :

Oleh :
Linda Alfi Lutfinda


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
JURUSAN  Syariah
TAHUN  2011

Fenomena Seks Bebas Dikalangan “Remaja”

I.                   Pendahuluan
Masa remaja adalah satu fase yang  dialami setiap manusia dari anak-anak menuju dewasa. Pada fase ini seorang remaja memiliki kecenderungan keingin tahuan yang tinggi terhadap segala hal. Mereka selalu ingin mencoba sesuatu yang baru, sesuatu yang menegangkan, sesuatu yang dapat memacu adrenalin mereka. Karena fase remaja adalah fase dimana seseorang mencari jati dirinya. Dari sinilah akan terjadi pembentukan karakter baru menuju pendewasaan. Dlam hal ini orang tua berperan penting untuk membimbing putra-putrinya agar tidak terjerumus dalam hal negatif. Karena pergaulan dan yang baik akan membentuk pribadi yang baik, dan sebaliknya, pergaulan yang salah akan membebtuk pribadi yang buruk. Dan yang akan saya bahas dalam makalah ini adlah dampak dari pergaulan remaja yang salah, yang akhirnya menjerumuskan kebanyakan remaja untuk melakukan hubungan intim tanpa ikatan perkawinan yang sah atau yang disebut dengan “Sex Bebas”.

II.               Rumusan masalah
1.      Sex bebas
2.      Real survey “remaja yang melakukan : sex bebas”.
3.      Faktor penyebab “sex bebas”.
4.      Akibat  “sex bebas”.

III.            Pembahasan
1.      Seks  bebas

Semua agama memandang bahwa “seks bebas” merupakan perbuatan haram dan islam sendiri menyebutnya sebagai perbuatan yang keji (fahisyah) karena begitu buruknya perbuatan dan akibat yang ditimbulkannya. Lebih dari itu,seks bebas disebut perbuatan keji karena memiliki daya rusak yang sangat dahsyat terhadap fisik,jiwa,sosial,dan terutama anak-anak yang dilahirkan sebagai hasil zina. Na’udzubillah!

Tujuan syariat islam melarang zina adalah menjaga kehormatan dan keturunan karena sudah ada dalil yang secara jelas menunjukkan larangan (keharaman) berzina. Allah berfirman: Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk. ( QS. Al- Isra’ (17): 32)


2.      Real survey “Remaja yang melakukan : Seks Bebas”

Perubahan fisik yang terjadi pada masa pubertas  berimplikasi dengan munculnya dorongan seks. Namun sayangnya, pengetahuan seputar seks masih dipersulit dengan banyaknya tabu sosial, sekaligus kekurangan pengetahuan yang benar  tentang  seksualitas . sehingga banyak remaja yang terjerumus dalam pegaulan “seks bebas”.
Fenomena seks bebas  ini banyak terjadi  pada remaja yaitu saat remaja memasuki bangku “SMA”. Kebanyakan dari mereka melakukan “seks bebas”  karena terpengaruh dari film-film dewasa yang di tontonya. Mereka tertantang untuk mencoba karena kurangnya pengetahuan agama yang melarang  untuk melakukan hubungan intim  sebelum  menikah. Meski ada juga yang sudah mengetahuinya, kebanyakan dari itu mereka hanya berfikir sesaat, memuaskan diri, dan tidak mempertimbangkan dampak untuk masa depannya.
Fakta mencengangkan lainya, ternyata “seks bebas” tidak hanya dilakukan pelajar SMA atau mahasiswa saja. 14 februari 2011 banyak ditemukan  pelajar –pelajar  SMP  yang sedang memadu kasih dengan kekasihnya  dikamar  hotel, saat polisi sedang merazia beberapa hotel di Bali dan Jogja. Saat dimintai keterangan, dengan tiada rasa malu dari mereka mengatakan bahwa yang mereka lakukan adalah wujud dari kasih sayang terhadap pasangan mereka yang dirayakan pada “Valentine day” yaitu dengan melakukan hubungan seks. Ironis sekali memang, banyak sekali hotel-hotel yang menyewakan kamarnya untuk pasangan muda-mudi meski mereka  tidak  terikat  dalam perkawinan yang  sah. Dalam hal ini seharusnya pemerintah ikut  berperan untuk  mempertegas  larangan ” seks bebas” dengan  membuat  aturan  setiap hotel yang kamarnya disewa pasangan laki-laki dan perempuan harus  menunjukan “surat nikah” sebelum membayar adminitrasi penyewaan kamar. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi kasus- kasus aborsi dan pernikahan di usia dini.

Teknik penagmbilan semple    :  multi stage sampling
Sampling  area                         :  Jawa
Lokasi penelitian                     :  26 universitas di pulau Jawa
Jumlah responden                   :  1955 responden
Instrument  poling                   :  questioner dengan open close question
Margin of error                        :  5 persen
Lebih dari 55 persen mahasiswa dipulau  Jawa pernah melakukan seks, 24 persen melakukan seks sebelum menikah, sekitar 20 persen dari mahasiswi tersebut menyatakan kehilangan keperawanan, dan lbih dari 7 persen mengaku telah melakukan aborsi.

3.      Latar penyebab “seks bebas”
Faktor-faktor yang menyebabkan maraknya “seks bebas” dikalangan remaja, diantaranya adalah :
1.      Kurangnya pengetahuan agama, yang menyebabkan lemahnya iman.
2.      Kurangnya pengawasan orang tua dan keluarga.
3.      Kurangnya pengetahuan tentang seks dan akibat dari seks bebas.
4.      Kurang penjagaan diri, sehingga tidak bisa melawan nafsu birahinya.
5.      Lingkungan yang mempengaruhi timbulnya hasrat untuk melakukan hubungan seks.
6.      Pergaulan dengan lawan jenis yang tanpa batas-batas norma.

Selain baberapa faktor-faktor diatas ada faktor lain, diantaranya :
a)      Pengaruh lingkungan dan pergaulan
Tidak seorangpun dapat hidup dalam kesendirian. Kita semua hidup dalam suatu lingkungan yang terdiri dari : semua benda fisik yang mengelilingi kita, keadaan sosial dan  ekonomi, setruktur , politik, iklim, jalur komunikasi, kebudayaan dan pergaulan ataupun interaksi secara langsung sesama manusia lainnya. Lingkungan dapat membina kita, membantu kita, atau mengancam kita, memberi tanggapan kita, menerima kita atau menolak kita.
Seorang remaja sangat mudah terpengaruh oleh lingkungan dan pergaulannya. Lingkungan yang baik akan membentuk pribadi seorang remaja menjadi baik, begitupun sebaliknya. Pergaulan yang salah dan tanpa adanya batasan-batasan inilah yang dapat menjerumuskan remaja untuk melakukan “seks bebas”.


b)      Pengaruh dari keluarga
Kehidupan dalam keluarga yang baik, kasih sayang yang cukup, keharmonisan dalam keluarga akan sangat berpengaruh dalam  perkembangan  psikis seorang remaja. Akan sangat berbeda apabila seorang remaja yang merasa kekurangan kasih sayang dari keluarga. Kedua  orang  tuanya selalu bertengkar dihadapannya juga adiknya. Kehidupan keluarga yang dirasa kurang baik dan merasa  kekurangan kasih sayang inilah tang dapat membawa remaja dalam jalan yang salah. Mereka mencari kasih sayang diluar yang  tak perbah mereka dapatkan dirumah. Misalnya kasih sayang dari pacar. Dari sinilah seorang remaja menjadi sangat  tergan tung pada pacarnya. Sikap merasa sangat memiliki sangat  kuat. Dan kemudian mereka dengan suka rela  melakukan hubungan  seks dengan pacarnya.
Keluarga adalah yang paling berpengaruh dalam perkembangan seorang anak. Karena itu sejak pada masa anak-anak harusnya orang tua memainkan peran utama dalam membantu anak dalam memahami dunia. Tapi melakukan ini waktu yang ada bukannya 18 tahun,tetapi pola-pola ini ditetapkan pada saat anak berusia 8 tahun. Dari sejak masa anak-anak orang tua harus memperhatikan betul tiap perkembangannya,mengontrol apa saja yang ingin anak ketahui. Mengatur jam belajar,membatasi tayangan apa saja yang boleh ditonton dari televisi dan membiasakannya untuk gemar membaca buka yang mempunyai nilai edukasi.

4.      Akibat  “seks  bebas”
Seks  bebas  akan sangat  berpengaruh pada  masa  depan  remaja, masa depan mereka akan  suram. Belum lagi kalau mereka  sampai mengidap penyakit  AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrom), sudah  dapat di pastikan  masa depan  mereka pasti  hancur. Karena sedikit demi sedikit  virus mematikan itu akan  melumpuhkan syaraf-syaraf mereka. AIDS tidak menyebar dalam hitungan tahun,bulan,atau hari,tapi tiap menit. Diyakini,saat ini tiap 3menit orang terinfeksi virus HIV (Human Immunodefeciency Virus). Selain AIDS ada lagi penyakit berbahaya yang mengintai pelaku “seks pra-nikah”,yaitu GONORE atau kencing nanah yang diakibatkan oleh virus “Neisseria gonorrheae”. Dan  saat  hal  buruk itu  terjadi apalah  guna seruan-seruan  para  pemimpin Negri  ini ”Remaja adalah generasi penerus bangsa”. Penerus yang seperti apakah? Apakah penerus  yang  sudah  rusak  moralnya dapat menjadi pemimpin?. Harusnya para pemimpin di negri ini dapat mencegah dan memberantas segala hal yang dapat merusak generasi bangsa. Memberantas narkoba, menghentikan aktifitas PSK yang menjajahkan dan berkeliaran dijalan. Mempertegas sanksi terhadap pasangan yang kedapatan melakukan hubungan seks yang belum terikat pernikahan. Mereka seharusnya tidak hanya berseru dibalik kekuasaan tetapi merealisasikannya. Dan diri mereka sendiri dan memberi contoh yang baik para remaja sebagai penerus bangsa.

IV.             Kesimpulan
Fenomena seks bebas banyak terjadi dikalangan remaja. Hal ini disebabkan kurangnya pengetahuan dari mereka tentang seks yang mendorong mereka untuk mencoba untuk melakukannnya.
Survey yang dilakukan di 26 universitas di pulau jawa memberikan kenyataan pahit tentang fakta-fakta mengenai kegiatan seks yang dilakukan para remaja. Lebih 55 persen mahasiswa di pulau jawa mengaku pernah melakukan kegiatan seks, 24 persen melakukan kegiatan seks sebelum menikah sekitar 20 persen dari mahasiswa tersebut kehilangan keperawanannya, dan lebih dari 7 persen mengaku telah melakukan aborsi.


V.                Refrensi
- Gregory G Young. Membaca Kepribadian.Diva Press. Yogyakarta: 2010
- Buletin Berkala “Amanat”, edisi I/tahun XVII: 2002
- Liputan 6 siang, pukul 11.40 wib
- Milton Chen. Mendampingi anak belajar dan menonton TV. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta: 1996
- Hannah Athiyah Ath-Thuri. Mendidik Anak Perempuan Di Masa Remaja. Amzah. Jakarta: 2007
- Iwan Januar. Sex Before Merried??. Gema Insani. Jakarta: 2007

Tidak ada komentar:

Posting Komentar