Rabu, 10 Oktober 2012

:(

saat tak ada lagi kata yang bisa ku urai lagi tentangmu,.
ku termenung tiada henti,.
apa kah ini puncak dari sebuah rasa yang tiba-tiba sirna karena bentangan jarak dan waktu,.
ku tak tau apa rasa ini tetap seperti yang dulu atau cuma terbiasa dengan keadaan seperti ini,.
jauh ku tak bisa merengkuhmu,..

Senin, 11 Juni 2012

Tugas

nama: linda alfi lutfinda
nim: 210067

Pembelajaran

Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik.
Di sisi lain pembelajaran mempunyai pengertian yang mirip dengan pengajaran, tetapi sebenarnya mempunyai konotasi yang berbeda. Dalam konteks pendidikan, guru mengajar agar peserta didik dapat belajar dan menguasai isi pelajaran hingga mencapai sesuatu objektif yang ditentukan (aspek kognitif), juga dapat memengaruhi perubahan sikap (aspek afektif), serta keterampilan (aspek psikomotor) seorang peserta didik, namun proses pengajaran ini memberi kesan hanya sebagai pekerjaan satu pihak, yaitu pekerjaan pengajar saja. Sedangkan pembelajaran menyiratkan adanya interaksi antara pengajar dengan peserta didik.
Pembelajaran yang berkualitas sangat tergantung dari motivasi pelajar dan kreatifitas pengajar. Pembelajar yang memiliki motivasi tinggi ditunjang dengan pengajar yang mampu memfasilitasi motivasi tersebut akan membawa pada keberhasilan pencapaian target belajar. Target belajar dapat diukur melalui perubahan sikap dan kemampuan siswa melalui proses belajar. Desain pembelajaran yang baik, ditunjang fasilitas yang memandai, ditambah dengan kreatifitas guru akan membuat peserta didik lebih mudah mencapai target belajar.

Teori pembelajaran

Tiga teori telah ditawarkan untuk menjelaskan proses di mana seseorang memperoleh pola perilaku, yaitu teori pengkondisian klasik, pengkondisian operan, dan pembelajaran 

Prinsip-prinsip pembelajaran

Berikut ini adalah prinsip umum pembelajaran yang penulis rangkum dari beberapa pakar pembelajaran yang meliputi:

Perhatian dan Motivasi

Perhatian mempunyai peranan yang penting dalam kegiatan belajar. Dari kajian teori belajar pengolahan informasi terungkap bahwa tanpa adanya perhatian tidak mungkin terjadi belajar. Perhatian terhadap pelajaran akan timbul pada siswa apabila bahan pelajaran sesuai dengan kebutuhannya. Apabila bahan pelajaran itu dirasakan sebagai sesuatu yang dibutuhkan, diperlukan untuk belajar lebih lanjut atau diperlukan dalam kehidupan sehari-hari, akan membangkitkan perhatian dan juga motivasi untuk mempelajarinya. Apabila dalam diri siswa tidak ada perhatian terhadap pelajaran yang dipelajari, maka siswa tersebut perlu dibangkitkan perhatiannya. Dalam proses pembelajaran, perhatian merupakan faktor yang besar pengaruhnya, kalau peserta didik mempunyai perhatian yang besar mengenai apa yang dipelajari peserta didik dapat menerima dan memilih stimuli yang relevan untuk diproses lebih lanjut di antara sekian banyak stimuli yang datang dari luar. Perhatian dapat membuat peserta didik untuk mengarahkan diri pada tugas yang akan diberikan; melihat masalah-masalah yang akan diberikan; memilih dan memberikan fokus pada masalah yang harus diselesaikan. Di samping perhatian, motivasi mempunyai peranan penting dalam kegiatan belajar. Motivasi adalah tenaga yang menggerakkan dan mengarahkan aktivitas seseorang. Motivasi mempunyai kaitan yang erat dengan minat. Siswa yang memiliki minat terhadap sesuatu bidang studi tertentu cenderung tertarik perhatiannya dan dengan demikian timbul motivasi untuk mempelajarinya. Misalnya, siswa yang menyukai pelajaran matematika akan merasa senang belajar matematika dan terdorong untuk belajar lebih giat, karenanya adalah kewajiban bagi guru untuk bisa menanamkan sikap positif pada diri siswa terhadap mata pelajaran yang menjadi tanggung jawabnya. Motivasi dapat diartikan sebagai tenaga pendorong yang menyebabkan adanya tingkah laku ke arah suatu tujuan tertentu. Adanya tidaknya motivasi dalam diri peserta didik dapat diamati dari observasi tingkah lakunya. Apabila peserta didik mempunyai motivasi, ia akan
  • bersungguh-sungguh menunjukkan minat, mempunyai perhatian, dan rasa ingin tahu yang kuat untuk ikut serta dalam kegiatan belajar;
  • berusaha keras dan memberikan waktu yang cukup untuk melakukan kegiatan tersebut;
  • Terus bekerja sampai tugas-tugas tersebut terselesaikan.
Motivasi dapat bersifat internal, yaitu motivasi yang berasal dari dalam diri peserta didik dan juga eksternal baik dari guru, orang tua, teman dan sebagainya. Berkenaan dengan prinsip motivasi ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran, yaitu: memberikan dorongan, memberikan insentif dan juga motivasi berprestasi.

Keaktifan

Menurut pandangan psikologi anak adalah makhluk yang aktif. Anak mempunyai dorongan untuk berbuat sesuatu, mempunyai kemauan dan aspirasinya sendiri. Belajar tidak bisa dipaksakan oleh orang lain dan juga tidak bisa dilimpahkan pada orang lain. Belajar hanya mungkin terjadi apabila anak mengalami sendiri. John Dewey mengemukakan bahwa belajar adalah menyangkut apa yang harus dikerjakan siswa untuk dirinya sendiri, maka inisiatif harus datang dari dirinya sendiri, guru hanya sebagai pembimbing dan pengarah. Menurut teori kognitif, belajar menunjukkan adanya jiwa yang aktif, jiwa mengolah informasi yang kita terima, tidak hanya menyimpan saja tanpa mengadakan tansformasi. Menurut teori ini anak memiliki sifat aktif, konstruktif, dan mampu merencanakan sesuatu. Anak mampu mencari, menemukan dan menggunakan pengetahuan yang telah diperolehnya. Thordike mengemukakan keaktifan siswa dalam belajar dengan hukum "law of exercise"-nya yang menyatakan bahwa belajar memerlukan adanya latihan-latihan. Hubungan stimulus dan respon akan bertambah erat jika sering dipakai dan akan berkurang bahkan lenyap jika tidak pernah digunakan. Artinya dalam kegiatan belajar diperlukan adanya latihan-latihan dan pembiasaan agar apa yang dipelajari dapat diingat lebih lama. Semakin sering berlatih maka akan semakin paham. Hal ini juga sebagaimana yang dikemukakan oleh Mc.Keachie bahwa individu merupakan "manusia belajar yang aktif selalu ingin tahu". Dalam proses belajar, siswa harus menampakkan keaktifan. Keaktifan itu dapat berupa kegiatan fisik yang mudah diamati maupun kegiatan psikis yang sulit diamati. Kegiatan fisik bisa berupa membaca, mendengar, menulis, berlatih keterampilan-keterampilan dan sebaginya. Kegiatan psikis misalnya menggunakan pengetahuan yang dimiliki dalam memecahkan masalah yang dihadapi, membandingkan suatu konsep dengan yang lain, menyimpulkan hasil percobaan dan lain sebagainya.

Keterlibatan Langsung/Pengalaman

Belajar haruslah dilakukan sendiri oleh siswa, belajar adalah mengalami dan tidak bisa dilimpahkan pada orang lain. Edgar Dale dalam penggolongan pengalaman belajar mengemukakan bahwa belajar yang paling baik adalah belajar melalui pengalaman langsung. Dalam belajar melalui pengalaman langsung siswa tidak hanya mengamati, tetapi ia harus menghayati, terlibat langsung dalam perbuatan dan bertanggung jawab terhadap hasilnya. Sebagai contoh seseorang yang belajar membuat tempe yang paling baik apabila ia terlibat secara langsung dalam pembuatan, bukan hanya melihat bagaimana orang membuat tempe, apalagi hanya mendengar cerita bagaimana cara pembuatan tempe. Pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran yang menyediakan kesempatan belajar sendiri atau melakukan aktivitas sendiri. Dalam konteks ini, siswa belajar sambil bekerja, karena dengan bekerja mereka memperoleh pengetahuan, pemahaman, pengalaman serta dapat mengembangkan keterampilan yang bermakna untuk hidup di masyarakat. Hal ini juga sebagaimana yang di ungkapkan Jean Jacques Rousseau bahwa anak memiliki potensi-potensi yang masih terpendam, melalui belajar anak harus diberi kesempatan mengembangkan atau mengaktualkan potensi-potensi tersebut. Sesungguhnya anak mempunyai kekuatan sendiri untuk mencari, mencoba, menemukan dan mengembangkan dirinya sendiri. Dengan demikian, segala pengetahuan itu harus diperoleh dengan pengamatan sendiri, pengalaman sendiri, penyelidikan sendiri, bekerja sendiri, dengan fasilitas yang diciptakan sendiri. Pembelajaran itu akan lebih bermakna jika siswa "mengalami sendiri apa yang dipelajarinya" bukan "mengetahui" dari informasi yang disampaikan guru, sebagaimana yang dikemukakan Nurhadi bahwa siswa akan belajar dngan baik apabila yang mereka pelajari berhubungan dengan apa yang telah mereka ketahui, serta proses belajar akan produktif jika siswa terlibat aktif dalam proses belajar di sekolah. Dari berbagai pandangan para ahli tersebut menunjukkan berapa pentingnya keterlibatan siswa secara langsung dalam proses pembelajaran. Pentingnya keterlibatan langsung dalam belajar dikemukakan oleh John Dewey dengan "learning by doing"-nya. Belajar sebaiknya dialami melalui perbuatan langsung dan harus dilakukan oleh siswa secara aktif. Prinsip ini didasarkan pada asumsi bahwa para siswa dapat memperoleh lebih banyak pengalaman dengan cara keterlibatan secara aktif dan proporsional, dibandingkan dengan bila mereka hanya melihat materi/konsep. Modus Pengalaman belajar adalah sebagai berikut: kita belajar 10% dari apa yang kita baca, 20% dari apa yang kita dengar, 30% dari apa yang kita lihat, 50% dari apa yang kita lihat dan dengar, 70% dari apa yang kita katakan, dan 90% dari apa yang kita katakan dan lakukan. Hal ini menunjukkan bahwa jika guru mengajar dengan banyak ceramah, maka peserta didik akan mengingat hanya 20% karena mereka hanya mendengarkan. Sebaliknya, jika guru meminta peserta didik untuk melakukan sesuatu dan melaporkan nya, maka mereka akan mengingat sebanyak 90%. Hal ini ada kaitannya dengan pendapat yang dikemukakan oleh seorang filsof Cina Confocius, bahwa:
apa yang saya dengar, saya lupa; apa yang saya lihat, saya ingat; dan apa yang saya lakukan saya paham. Dari kata-kata bijak ini kita dapat mengetahui betapa pentingnya keterlibatan langsung dalam pembelajaran.

Pengulangan

Prinsip belajar yang menekankan perlunya pengulangan adalah teori psikologi daya. Menurut teori ini belajar adalah melatih daya-daya yang ada pada manusia yang terdiri atas daya mengamati, menanggap, mengingat, mengkhayal, merasakan, berfikir dan sebagainya. Dengan mengadakan pengulangan maka daya-daya tersebut akan berkembang, seperti halnya pisau yang selalu diasah akan menjadi tajam, maka daya yang dilatih dengan pengadaan pengulangan-pengulangan akan sempurna. Dalam proses belajar, semakin sering materi pelajaran diulangi maka semakin ingat dan melekat pelajaran itu dalam diri seseorang. Mengulang besar pengaruhnya dalam belajar, karena dengan adanya pengulangan "bahan yang belum begitu dikuasai serta mudah terlupakan" akan tetap tertanam dalam otak seseorang. Mengulang dapat secara langsung sesudah membaca, tetapi juga bahkan lebih penting adalah mempelajari kembali bahan pelajaran yang sudah dipelajari misalnya dengan membuat ringkasan. Teori lain yang menekankan prinsip pengulangan adalah teori koneksionisme-nya Thordike. Dalam teori koneksionisme, ia mengemukakan bahwa belajar ialah pembentukan hubungan antara stimulus dan respon, dan pengulangan terhadap pengalaman-pengalaman itu memperbesar peluang timbulnya respon benar.

Tantangan

Teori medan (Field Theory) dari Kurt Lewin mengemukakan bahwa siswa dalam belajar berada dalam suatu medan. Dalam situasi belajar siswa menghadapi suatu tujuan yang ingin dicapai, tetapi selalu terdapat hambatan dalam mempelajari bahan belajar, maka timbullah motif untuk mengatasi hambatan itu dengan mempelajari bahan belajar tersebut. Apabila hambatan itu telah diatasi, artinya tujuan belajar telah tercapai, maka ia akan dalam medan baru dan tujuan baru, demikian seterusnya. Menurut teori ini belajar adalah berusaha mengatasi hambatan-hambatan untuk mencapai tujuan. Agar pada diri anak timbul motif yang kuat untuk mengatasi hambatan dengan baik, maka bahan pelajaran harus menantang. Tantangan yang dihadapi dalam bahan belajar membuat siswa bersemangat untuk mengatasinya. Bahan pelajaran yang baru yang banyak mengandung masalah yang perlu dipecahkan membuat siswa tertantang untuk mempelajarinya. Penggunaan metode eksperimen, inquiri, discovery juga memberikan tantangan bagi siswa untuk belajar secara lebih giat dan sungguh-sungguh. Penguatan positif dan negatif juga akan menantang siswa dan menimbulkan motif untuk memperoleh ganjaran atau terhindar dari hukuman yang tidak menyenangkan.

Balikan dan Penguatan

Prinsip belajar yang berkaiatan dengan balikan dan penguatan adalah teori belajar operant conditioning dari B.F. Skinner.Kunci dari teori ini adalah hukum effeknya Thordike, hubungan stimulus dan respon akan bertambah erat, jika disertai perasaan senang atau puas dan sebaliknya bisa lenyap jika disertai perasaan tidak senang. Artinya jika suatu perbuatan itu menimbulkan efek baik, maka perbuatan itu cenderung diulangi. Sebaliknya jika perbuatan itu menimbulkan efek negatif, maka cenderung untuk ditinggalkan atau tidak diulangi lagi. Siswa akan belajar lebih semangat apabila mengetahui dan mendapat hasil yang baik. Apabila hasilnya baik akan menjadi balikan yang menyenangkan dan berpengaruh baik bagi usaha belajar selanjutnya. Namun dorongan belajar itu tidak saja dari penguatan yang menyenangkan tetapi juga yang tidak menyenangkan, atau dengan kata lain adanya penguatan positif maupun negatif dapat memperkuat belajar. Siswa yang belajar sungguh-sungguh akan mendapat nilai yang baik dalam ulangan. Nilai yang baik itu mendorong anak untuk belajar lebih giat lagi. Nilai yang baik dapat merupakan operan conditioning atau penguatan positif. Sebaliknya, anak yang mendapat nilai yang jelek pada waktu ulangan akan merasa takut tidak naik kelas, karena takut tidak naik kelas ia terdorong untuk belajar yang lebih giat. Di sini nilai jelek dan takut tidak naik kelas juga bisa mendorong anak untuk belajar lebih giat, inilah yang disebut penguatan negatif.

Perbedaan Individual

Siswa merupakan makhluk individu yang unik yang mana masing-masing mempunyai perbedaan yang khas, seperti perbedaan intelegensi, minat bakat, hobi, tingkah laku maupun sikap, mereka berbeda pula dalam hal latar belakang kebudayaan, sosial, ekonomi dan keadaan orang tuanya. Guru harus memahami perbedaan siswa secara individu, agar dapat melayani pendidikan yang sesuai dengan perbedaannya itu. Siswa akan berkembang sesuai dengan kemampuannya masing-masing. Setiap siswa juga memiliki tempo perkembangan sendiri-sendiri, maka guru dapat memberi pelajaran sesuai dengan temponya masing-masing. Perbedaan individual ini berpengaruh pada cara dan hasil belajar siswa. Karenanya, perbedaan individu perlu diperhatikan oleh guru dalam upaya pembelajaran. Sistem pendidikan kalsik yang dilakukan di sekolah kita kurang memperhatikan masalah perbedaan individual, umumnya pelaksanaan pembelajaran di kelas dengan melihat siswa sebagai individu dengan kemampuan rata-rata, kebiasaan yang kurang lebih sama, demikian pula dengan pengetahuannya.

Jumat, 02 Maret 2012

curhat


 


 

Jepara, 15 november 2011
Pukul 01:43 wib

Duhai keterpisahan sinar dari cahayanya,rangkailah
Kembali bait-bait kesunyian hati bersama bisikan murni
Dalam keheningan malam ini
Bunga-bunga yang kau tanam selalu ku sirami dengan kasih,.
Mulai memunculkan kuncupnya yang selalu menebarkan keharuman nafasMu,Menyelimuti bingkainya
Aromanya obat segala lara,.
Bangkitkan jiwa,. Menuntunku menapaki hari,.

curhat


Kudus,19 november 2011
Pukul 05:17 wib

Saat ku buka mata,rasanya ada yang berbeda pagi ini,. Tiada senyuman dari gadis kecil yang selalu meledek ku. Karena aku tak bisa bangun mendahului dia. Tetes air dari kedua mataku bukannya tanpa alasan,terfikir dalam benak ku semalam yang dingin dia berbaring seorang diri di bilik ambu. Hujan lebat,angin kencang, siapalah yang menjaganya dalam kesunyian. Diri jauh dari raganya,bagaimana bisa memeluk??? Meski ku tak pernah mengeluarkan raganya dari rahim ku,namun 5tahun belakangan,aku yang selalu disisinya,dari matahari terbit hingga terbenam. aku yang selalu menemani harinya,menyiapkan makan,menemani belajar,antar jemput sekolah,bahkan kadang memandikannya. Mulai dari masih TK hingga saat ini sudah menduduki kelas 5 di bangku sekolah dasar. Aku tiada jauh dari sosok seorang ibu,akulah pengganti ibu baginya. Aku yang selalu mendampinginya saat mendapat penghargaan,aku yang mengambilkan rapotnya. Nasibnya tiada jauh berbeda dengan masa kecilku. Tapi dia lebih beruntung karena aku tak punya kakak dulu.
Maafkan aku bila kau merasa terabaikan olehku,.... hari ini aku pasti bisa membayar semua itu. Apa yang kau minta hari ini pasti akan aku berikan,.. tunggu aku,. Aku pasti pulang untukmu,.....

curhat



In perpus umum kabupaten Jepara


Kapan ya aku bisa punya perpus sendri,. Kapan keinginan ku ini tercapai.??? aku ingin kelak di perpus yang aku bangun,tiap seminggu sekali ada acara beda isi buku,.agar semua orang mau membaca buku. Dan sebulan sekali ada lomba membuat resensi buku. Aku akan memberi hadiah pada setiap pemenangnya,.. pasti menyenangkan sekali ya,.dan kelak anak-anak aku pasti akan sangat suka membaca jika di rumah ada perpus sendri.....

Jepara, 22 november  2011
Pukul 08:36 wib

puisi Linda

 Jepara,13 november 2011
Saat ini ku termenung sendiri,. Mengingatmu yang terkasih,. Teringat disuatu masa kala kali pertama jiwa bersapa,. Saat itu hati sedang berbunga,. Kau menyapa dengan tanya biasa.
Lain siang yang indah,meski awan sedikit menutup indahnya sinar mentari. Kau sapa jiwa kedua kalinya,.dengan senyum sapa yang nampak bersahaja.. kau tanya media untuk bersapa. Meski dari teks elektronik maupun dengan suara semu dari selular,.
Hari berganti,.dan disuatu siang yang sepi,.kau kirimi aku pesan singkat,.tanpa basa basi kau tunjukan perhatian yang berarti,. Detik berganti menit,.berganti waktu,.melalui hari,.menuju hari baru yang lebih indah... kau terus membuatku tersenyum semu dalam kesendirian...
Hari keempat menuju hari berikutnya,.suatu malam yang dingin,.terdengar sangat kentara desahan angin mengoyak-ngoyak dedaunan dan rintikan air dari langit yang membasahi bumi,. Handphone ku menjerit terdengar sampai luar bilik,. Orang asing yang baru beberapa hari ku kenal mengirimi ku pesan singkat,. Awal berbasa-basi yang benar-benar basi,.kala maksud diperjelas,.ku tertawa dalam kesendirian dibilikku. Lucu,.aneh,,.menyenangkan,.tapi terdominasi dengan kebingungan.. kala itu hati sudah terjaga jiwa nan jauh disana. Meski damai bersamanya,. Tapi entah kenapa hati tersentuh engkau wahai jiwa yang baru. Hati memang tak bergetar karenamu,.tapi entah kenapa hati kecilku sangat yakin aku bisa bahagia bersamamu,. Jiwa ini berbisik,.jiwa baru inilah yang terakhir untukku,. Yaitu kamu yang “TERKASIHKU”.
Ku tinggalkan penjaga hatiku,.dan ku pilih dirimu sebagai penjaga hati yang baru......
Awal bersama merasa tiada adil bersamamu,.karena meski kau begitu baik,tapi jiwaku belum bisa bergetar karenamu. Namun hati kecil selalu mencegahku untuk menjauh darimu...
Hari berganti hari,.meninggalkan minggu yang menjenuhkan,. Dan kini timbullah benih rasa,nikamat illahi. Ini seperti sebuah “Amanat Tuhan” yang harus ku jaga. Baru kali ini aku merasakan suatu dorongan naluri untuk menjaga hati dan jiwa yang lain. Bukan rasa cinta yang dilandasi nafsu,.melainkan rasa tanggung jawab terhadap titipan Tuhan.
Ya Allah ya Tuhan ku,.apakah ini rasa cinta yang sesungguhnya????,.rasa cinta yang semakin mendekatkan aku denganMu Tuhan. Sungguh tak henti-hentinya diri ini bersyukur atas nikamatMu yang luar biasa ini. Hamba mohon ini bukanlah titipan dan nikmat sesaat darimu. Sungguh aku ingin selalu bertahan.
Hamba benar-benar menyayangi dia karenaMu,.
Hamba ingin dia jadi yang terakhir dalam hidup hamba,.jadi pendamping kala sedih melanda,.kala coba menyapa dan kala bahagia menikmati indahnya dunia.
Jika Engkau sandingkan hamba dengannya,.hamba akan selalu menjaganya,. Kapanpun dan dimanapun,. Akanku jaga hatinya,.akan ku jaga kehormatannya,.akan ku jaga jiwanya..
Saat keluar pintu,akan ku jaga nama baiknya,.saat ku masuki rumahnya akan ku jaga isinya,.saat ku memasuki biliknya,akan ku berikan dia nikmatnya bercinta,,saat jiwanya lelah akan ku manjakannya,.kala resah melandanya,akan selalu ku damaikan hatinya,..
Jauhkanlah amarah terhadapnya,.hilangkanlah kecurigaanku,. Musnahkan kecemburuan yang membuatnya jenuh. Jangan biarkan kebencian menodai rasa dihatiku untuknya,. Satukanlah hatinya dengan hatiku,. Yakinkan hatinya agar selalu untukku. Jangan biarkan yang lain membuatnya tergoyah,bahkan tergoda,.
Dan jangan Kau hentikan nafasnya sebelum nafasku terhenti,.karena ku tak sanggup hidup tanpanya..
Semoga sahaja senyumnya selalu bisa mengingatkan ku dengan segala nikmatMu yang harus ku syukuri.

Puisi Linda



Disaat kau dekap diriku dengan hangatnya tubuhmu
Aku ingin waktu terhenti,.agar aku selalu di dekapanmu

Disaat kau jauh dariku,
Waktu seakan berhenti,...
Kosong,...
Hampa,....
Sepi,....
Dan tak berarti,...

Dimensi membutakan mata
Memekakan telinga

Bahagiaku akan hadirmu,menegakkan sendi-sendi yang telah lama rapuh
Sedihku saat kau tak disampingku,melemaskan otot-otot
Melemahkan raga
Merapuhkan jiwa
Karena ku hampa tak berdaya tanpamu

Jepara, 15 november 2011
Pukul 16:09 wib