Selasa, 05 Maret 2013

About "Ratu Kalinyamat" part V

• Serangan Kedua RatuKalinyamat pada Portugis
Pada tahun 1564, Sultan Ali Riayat Syah dari Kesultanan Aceh meminta bantuan Demak untuk menyerang Portugis di Malaka. Saat itu Demak
dipimpin seorang bupati yang mudah curiga,
bernama Arya Pangiri, putra Sunan Prawata. Utusan Aceh dibunuhnya. Akhirnya, Aceh tetap
menyerang Malaka tahun 1567 meskipun tanpa bantuan Jawa. Serangan itu gagal. Pada tahun 1573, sultan Aceh meminta bantuan Ratu Kalinyamat untuk menyerang Malaka kembali.
Ratu mengirimkan 300 kapal berisi 15.000 prajurit
Jepara. Pasukan yang dipimpin oleh Ki Demang
Laksamana itu baru tiba di Malaka bulan Oktober 1574. Padahal saat itu pasukan Aceh sudah dipukul mundur oleh Portugis. Pasukan Jepara yang terlambat datang itu
langsung menembaki Malaka dari Selat Malaka. Esoknya, mereka mendarat dan membangun
pertahanan. Tapi akhirnya, pertahanan itu dapat
ditembus pihak Portugis. Sebanyak 30 buah kapal
Jepara terbakar. Pihak Jepara mulai terdesak,
namun tetap menolak perundingan damai karena
terlalu menguntungkan Portugis. Sementara itu, sebanyak enam kapal perbekalan yang dikirim Ratu
Kalinyamat direbut Portugis. Pihak Jepara semakin
lemah dan memutuskan pulang. Dari jumlah awal
yang dikirim Ratu Kalinyamat, hanya sekitar
sepertiga saja yang tiba di Jawa. Meskipun dua kali mengalami kekalahan, namun
Ratu Kalinyamat telah menunjukkan bahwa dirinya
seorang wanita yang gagah berani. Bahkan Portugis mencatatnya sebagai rainha de Japara, senhora poderosa e rica, de kranige Dame, yang berarti "Ratu Jepara seorang wanita yang kaya dan
berkuasa, seorang perempuan pemberani".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar