Kamis, 01 Maret 2012

curhat

sulit mengerti kenapa kehidupan begitu tega menekanku,.
aku bagai diapit dua tebing tinggi,..
aku bagai ditipa reruntuhan longsor lahar dingin merapi...
aku berlali menyelamatkan jiwa,.
memang nyawa tak sampai melayang, namun derita ini tiada henti mencercaku.
ingin aku berteriak di padang pasir, meneriakkan apa yang ku kehendaki pada mereka yang membelengguku dalam kesepian semu.
pada mereka yang memenjarakan hatiku,. menyandra suaraku,..
ingin aku uangkapkan agar semua tau.
ingin aku katakan agar dunia mendengarku.
namun bertahun-tahun aku mencari cara, tak kutemukan jua caranya.
yang ada malah aku tersesat di gurun pasir yang panas, aku tak tau arah.
aku terus menyusuri gurun pasir yang membakar tubuhku,. namun panasnya itu jualah yang mengobarkan semangatku,. hingga kutemukan sungai nil-ku.
penyejuk jiwaku,
penyejuk hatiku,
pelengkap peradaban.
kini guyuran batu krikil panas neraka tak terasa panas bagiku,
kini hujatan api dari mulut naga tak berarti apa-apa bagiku...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar