Selasa, 24 Juni 2014

Sejarah Filsafat

Sejarah Filsafat
Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : ilmu taukhid
Desen Pengampu : Nur Aris, M.Ag


Oleh :
Linda Alfi Lutfinda : 210067
Nailul Akhsin Alfarochi : 210065

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
JURUSAN SYARI’AH / AS
TAHUN 2011

I. PENDAHULUAN
Doktrin agama islam, pada dasarnya terdiri dari dua pilar utama, yaitu Akidah dan Syari’ah, Aqidah sering diposisikan sebagai ajaran agama yang lebih bersifat teoritis yang harus di yakini kebenarannya semua orang muslim. Islam merupakan agama yang mempunyai sejarah pergulatan teologi yang panjang, dengan rentang sejarah yang panjang ituteologi islam pernah menancapkan sebuah fakta untuk turut serta meramaikan pergulatan intelektual dalam pentas peradaban ilmu pengetahuan dan politik dunia, berbagai konsep dan sudut pandang teologi muncul secara dialektis dalam kebudayaan islam. Perbedaan pandangan teologis itu berangkat dari beragamnya logika forma atau paradigma, sudut pandang atau prespektif yang digunakan oleh umat islam sendiri dalam menangakapdan menafsirkan tuhan, ada yang memahami tuhan melalui rasio dan ada yang cukup puas dengan informasi teks dan seterusnya.
II. RUMUSAN MASALAH
1. Apa teologi Islam?
2. Penyebab lahirnya teologi islam.

III. PEMBAHASAN
1. Teologi Islam.
Kata Teologi dalam pengertian logat (etimologi) berasal dari bahasa yunani yang terdiri dari kosa kata Theo (tuhan) dan logos (yang berarti akal, pikiran, ucapan, pembahasan). Dalam konteks logat tersebut teologi mempunyai pengertian ilmu yang membahas tentang tuhan. Pengertian teologi dapat pula sebagai ilmu yang membahas tentang Tuhan dengan segala seginya termasuk didalamnya soal-soal wujudnya ke Esaan-Nya, sifat-sifatnya serta ilmu-ilmu yang membahas pertaliannya dengan alam semesta. baik disandarkan kepada wahyu maupun disandarkan pada penyelidikan akal pikiran.
Teologi disebut juga ilmu kalam yaitu ilmu yang menerangkan sifat-sifat Allah yang wajib diketahui dan dipercayai, dan yang terpenting adalah pembahasan mengenai ke Esaan Allah, oleh karena itu ilmu kalam disebut juga ilmu tauhid. Ada juga yang menyebut teologi dengan ilmu ushul arrtinya ilmu yang membahas tentang pokok-pokok kepercayaan dalam agama.
Kepercayaan tentang tuhan dalam istilah teologi disebut dengan iman dari akar bahasa arab أمن,يؤمن,إيماناartinya percaya. Sedangkan secara terminologiada beberapa pengertian tentang iman yang dirumuskan oleh masing-masing aliran teologi islam yakni : 
a. Menurut Aliran Khawarij Iman adalah Ma’rifat dan Al-amal.
b. Menurut aliran mu’tazilah, Iman adalah mengerti dan mengamalkan agama islam.
c. Menurut Aliran Murji’ah, Iman adalah percaya adanya tuhan dengan hati saja.
d. Menuru Aliran Asya’ariyah, Iman adalah Al-Tashdiq Billah (membenarkan kepada adanya Allah).
e. Menurut Aliran maturidiyah golongan samarkan, iman pastinya lebih dari tashdiq, iman adalah mengetahui tuhan dengan ketuhanannya.

2. Penyebab lahirnya teologi islam

Faktor-faktor penyebab lahirnya teologi islam dapat digolongkan kepada dua bagian yaitu :
1. Faktor yang datang dari dalam islam dan kaum muslimin sendiri.
2. Faktor yang datang dari luar mereka, karena adanya kebudayaan-kebudayaan lain dan agama-agama yang bukan islam.
1. Faktor yang datang dari dalam islam dan kaum muslimin sendiri
a. Dari Al-Qur’an.
Qur’an sendiri disamping ajakan kepada tauhid dan mempercayai kenabian hal-hal yang lain juga didalamnya menceritakan tentang adanya golongan dan agama-agamayangada pada masa Nabi Muhammad SAW yang mempunyai kepercayaan yang tidak benar, pandai dalam agama islam ini menggunakan metode untuk menolak orang-orang yang berselisih. 

b. Dari umat islam
Ketika kaum muslimin selesai membuka negri-negri baru untuk masuk islam, mereka mulai tenang dan tentram pikirannya, disamping melimpah-melimpahnya rizqi. Disinilah mulai mengemukakan persoalan agama dan berusaha mempertemukan nas-nas agama yang kelihatannya saling bertentangan. Pada mulanya agama itu hanyalah merupakan kepercayaan-kepercayaan yang kuat dan sederhana tidak perlu diperselisihkandan ttidan memerlukan penyelidikan. Penganut-pengan utnya menerima bulat-bulat apa yang diajarkan agama kemudian dianutnya sepeneh hatinya tanpa memerluka penyelidikan dan pemilsafatan dalam penalaran.
Setelah itu datanglah fase-fase penyelidikan dan pemikiran dan membicarakan soal-soal agama secara filosofis, disinilah kaum muslimin mulai memakai filsafat untuk menguatkan alasan-alasannya.
c. Masalah politik
Dan barang kali yang tepat untuk soal ini adala tentang khilafah (pimpinan pemerintahan)sesudah wafatnya Rosulullah SAW. Ketika Rosulullah wafat tidak mengangkat seorang penggantinya. Karena itu antara sahaabat muhajirin dan anshor terdapat perselisihan, masing-masing menghendaki supaya pengganti rosul dari pihaknya.sebenarnya soal khilafah itu adalah soal politik, ditambah lagi terbunuhnya sahabat Ustman r.a. dalam keadaan gelap. Sejak itu kaum muslimin terpecah belah menjadi beberapa partai, yang masing- masing sebagai pihak yang benar dan hanya calon dari padanya yang berhak menjadi sebagai pimpinan negara.
Perbedaan pendapat diantara sahabat para Nabi tersebut selalu terjadi, dan ddikemudian hari perbedaan pendapat yang awalnya masalah politik itu memunculkan kelompok-kelompok aliran dalam islam, seperti aliran khowarij, syi’ah, dan ahlusunnah waljama’ah.
2. Faktor dari luar mereka
a. Dari orang-orang yang menetap pada agama yang baru (islam) mulailah mereka memikirkan ajaran agama mereka yang lama dan digunakan untuk mempengaruhi berbagai masalah keagamaan, dan memasukan ajarnnya dalam ajaran agama islam.
b. Golongan islamiah awal, terutama golongan mu’tazilah memusatkan perhatiannya untuk penyiaran islam, dan membantah alasan-alasan mereka yang memusuhi islam. Keadaan isi sudah barang tentu golongan mu’tazilah dan golongan-golongan lainnya mengambil yang dipakai lawannya(agama yahudi yang disenjatai dengan filsafat yunani dan agama masehi dengan platonisme yaitu filsafat. Dengan masuknya filsafat semakin banyak pula pembicaraan ilmu kalam, contoh : jauhar, ardl.
c. Sebab lain adalah karena kebutuhan bagi para mutakallimin kepada filsafat, maka mereka terpaksa mempelajari logika dan filsafatterutama segi ketuhanan untuk mengimbangi lawan-lawannya.
Semua yang diatas adalah faktor-faktor yang menyebabkan lahirnya teologi islam baik dari faktor intern maupun faktor ekstern.
Teologi islam kontemporer juga disebut teologi islam modern, berbicara modern sudah barang tentu tidak lepas dari tradisional (teologi islam tradisionan/klasik) istilah tradisional dimaksudkan mengikuti nilai-nilai muslim yang telah mapan yang telah bertahan lama. Tradisionalis membawa identifikasi dengan sebuah kelompok muslim yang berlawanan dengan kepercayaan-kepercayaan dan pandangan-pandanga modernis, yang mengidentifikasikan asosiasi dengan pentingnya akal dan filsafat sebagai alat dalam semua fase kehidupan manusia, termasuk agama demi kondisi manusia yang lebih baik. Teologi islam tradionalis hanya percaya kepada akidah-akidah dan dalil-dalil yang ditujukan oleh nash. Karena nash tersebut adalah wahyu yang diturunkan oleh tuhan Nabi Muhammad SAW. Tidak percaya pada metode logika,rasionaldan filsafat. Karena metode ini tidak terdapat pada masa sahabat dan tabiin. 

IV. KESIMPULAN
Teologi islam adalah ilmu yang membahas tentang tuhan, faktor-faktor timbulnya teologi islam itu ada yang bersifat intern dan ekstern. Teologi islam klasik (tradisional) hanya mengacu pada dalil-dalil nash tanpaadanya penyelidikan dan pemilsafatan dalam penalaran. Sedangkan teologi islam kontemporer (modern) lebih mengacu pada akal dan filsafat dalam memahami agama untuk memperkuat alasan-alasannya.

DAFTAR PUSTAKA

- H. Masdi “menyikap Tabir perbedaan pemikiran Teologis KH. Ahmad dahlan dan KH. Hasyim Asy’ari” idea press yogyakarta 2009.
- Ahmad Hanafi, M.Ag “Theologi islam (ilmu kalam) PT. Bulan Bintang Jakarta 1996.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar