• Serangan Pertama Ratu
Kalinyamat pada Portugis
Ratu Kalinyamat kembali menjadi bupati Jepara.
Setelah kematian Arya Penangsang tahun 1549,
wilayah Demak, Jepara, dan Jipang menjadi
bawahan Pajang yang dipimpin raja Hadiwijaya. Meskipun demikian, Hadiwijaya tetap
memperlakukan Ratu Kalinyamat sebagai tokoh
senior yang dihormati. Ratu Kalinyamat sebagaimana bupati Jepara
sebelumnya (Pati Unus), bersikap anti terhadap Portugis. Pada tahun 1550 ia mengirim 4.000
tentara Jepara dalam 40 buah kapal memenuhi permintaan sultan Johor untuk membebaskan Malaka dari kekuasaan bangsa Eropa itu. Pasukan Jepara itu kemudian bergabung dengan
pasukan Persekutuan Melayu hingga mencapai 200
kapal perang. Pasukan gabungan tersebut
menyerang dari utara dan berhasil merebut
sebagian Malaka. Namun Portugis berhasil
membalasnya. Pasukan Persekutuan Melayu dapat dipukul mundur, sementara pasukan Jepara masih
bertahan. Baru setelah pemimpinnya gugur, pasukan Jepara
ditarik mundur. Pertempuran selanjutnya masih
terjadi di pantai dan laut yang menewaskan 2.000
prajurit Jepara. Badai datang menerjang sehingga
dua buah kapal Jepara terdampar kembali ke pantai Malaka, dan menjadi mangsa bangsa Portugis. Prajurit Jepara yang berhasil kembali ke Jawa tidak
lebih dari setengah dari yang berhasil
meninggalkan Malaka. Ratu Kalinyamat tidak pernah jera. Pada tahun 1565 ia memenuhi permintaan orang-orang Hitu di Ambon untuk menghadapi gangguan bangsa Portugis dan kaum Hative.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar